TIMES JAKARTA, KAIRO – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Ekonomi Delapan Negara Berkembang (D-8) pada 19 Desember 2024 di Kairo, Mesir, menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk mendorong penguatan ekonomi halal di antara negara-negara anggota. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan gagasan inovatif terkait integrasi rantai nilai halal sebagai upaya meningkatkan kontribusi nyata organisasi ini terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Penguatan rantai nilai halal akan memperkokoh kerja sama ekonomi antaranggota D-8 dan memberi dampak signifikan bagi masyarakat di setiap negara,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Selain itu, Prabowo juga mengusulkan penyederhanaan prosedur pabean dan optimalisasi Preferential Trade Agreement (PTA) sebagai langkah mempercepat integrasi ekonomi antarnegara anggota.
Deklarasi Kairo dan Tolak Sanksi Ekonomi Sepihak
KTT D-8 di Kairo menghasilkan Deklarasi Kairo yang menegaskan penolakan terhadap sanksi ekonomi sepihak terhadap negara anggota. Para pemimpin negara menggambarkan sanksi ini sebagai ancaman stabilitas ekonomi global dan pelanggaran hukum internasional. Deklarasi tersebut menyerukan pencabutan sanksi serta komitmen untuk memperjuangkan keadilan, demokrasi, dan supremasi hukum.
Selain itu, Deklarasi Kairo juga memuat langkah-langkah untuk memajukan pembangunan bersama dengan prinsip persaudaraan dan kesetaraan sebagai dasar.
Iran Serukan Dukungan untuk Palestina
Di sisi lain, Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian, mendesak negara-negara anggota D-8 untuk fokus memberikan tekanan pada rezim Israel agar menghentikan kekejaman di Gaza, Lebanon, dan Suriah. Ia mengusulkan pembentukan dana khusus D-8 untuk rekonstruksi Gaza dan Lebanon serta rehabilitasi penduduk yang terdampak konflik.
“Iran mengajak D-8 membentuk kelompok kerja sama dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menghentikan permusuhan di Gaza dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan,” tegasnya.
Azerbaijan Resmi Jadi Anggota Baru D-8
Untuk pertama kalinya sejak berdiri pada 1997, D-8 menerima anggota baru. Azerbaijan, yang dipilih secara bulat, resmi bergabung dengan organisasi ini. Keanggotaan Azerbaijan diharapkan memperkuat prinsip-prinsip dasar D-8 dan memperdalam kerja sama antarnegara anggota.
“Kami percaya Azerbaijan akan memainkan peran penting dalam memperkuat visi D-8 sebagai organisasi ekonomi terdepan bagi negara berkembang,” kata perwakilan D-8 dalam pernyataan resminya.
Indonesia Jadi Ketua Berikutnya
Sebagai penutup KTT, Indonesia secara resmi ditunjuk sebagai ketua berikutnya dari D-8. Para pemimpin negara anggota menyambut baik tawaran Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT ke-12 yang akan datang. Tanggal dan lokasi pertemuan tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat.
Dengan berbagai inisiatif baru yang digagas di KTT ini, D-8 diharapkan dapat terus menjadi katalisator kerja sama ekonomi antarnegara berkembang, menciptakan peluang baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Indonesia Gagas Penguatan Ekonomi Halal di KTT D-8 Kairo
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Imadudin Muhammad |