TIMES JAKARTA, JAKARTA – Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata Global di Tengah Kekejaman Perang Gaza
Paus Fransiskus, dalam kondisi flu, menyampaikan doa tradisionalnya pada Minggu (22/12) dari kapel Casa Santa Marta.
Ia mengungkapkan keprihatinan mendalam atas konflik di Gaza, Ukraina, dan berbagai wilayah lain di dunia, sekaligus menyerukan gencatan senjata selama musim Natal untuk menghentikan kekerasan yang telah membawa penderitaan besar.
“Gaza menjadi luka yang begitu menyakitkan, penuh dengan kekejaman. Anak-anak menjadi korban serangan senjata, sementara sekolah dan rumah sakit dihancurkan. Betapa kejamnya tindakan ini,” kata Paus, yang menyebut kekejaman di Gaza sebagai tragedi luar biasa.
Pemimpin umat Katolik ini juga menyinggung konflik yang terus berlangsung di Ukraina sejak 2022, yang mencakup serangan terhadap infrastruktur sipil seperti sekolah, rumah sakit, dan gereja. “Biarkan senjata berhenti berbunyi, dan biarkan lagu-lagu Natal menggema sebagai simbol perdamaian,” ujarnya.
Seruan Perdamaian untuk Dunia
Dalam pesannya, Paus Fransiskus menyerukan penghentian kekerasan di seluruh dunia, termasuk di Timur Tengah, Ukraina, dan Afrika. Ia menyebut situasi di Mozambik, yang dilanda kemiskinan dan kekerasan, sebagai salah satu contoh kebutuhan mendesak untuk dialog dan persatuan.
Paus juga mendoakan agar “niat baik, iman, dan upaya bersama demi kebaikan dapat mengatasi perpecahan yang ada.”
Kecaman terhadap Kekerasan di Gaza
Pada hari sebelumnya, Paus mengecam serangan udara Israel di Gaza yang telah menewaskan ribuan orang, termasuk anak-anak. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan yang tidak berperikemanusiaan.
Konflik di Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 45.200 orang, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Israel menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional dan juga menjadi sasaran surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang.
Melalui pesannya, Paus Fransiskus kembali mengajak seluruh dunia untuk menjadikan Natal sebagai momentum perdamaian dan persatuan, menggantikan kekerasan dengan harapan dan kasih sayang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Paus Fransiskus: Serangan Israel ke Gaza adalah Kekejaman Luar Biasa
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |