TIMES JAKARTA, JAKARTA – Jumlah korban tewas akibat insiden terinjak-injak dalam dua acara amal Natal di Nigeria meningkat menjadi 32 orang, menurut laporan kepolisian pada Minggu (22/12/2024).
Para korban, termasuk sedikitnya empat anak, kehilangan nyawa di tengah kepanikan yang terjadi saat massa berdesakan untuk mendapatkan bantuan bahan makanan. Insiden ini terjadi di tengah krisis biaya hidup yang paling parah dalam satu generasi di negara tersebut.
Sebanyak 22 korban tewas tercatat di Okija, sebuah kota di negara bagian Anambra, di mana pada Sabtu seorang dermawan menggelar pembagian makanan.
Sementara itu, 10 korban lainnya meninggal dalam insiden serupa di Abuja, ibu kota Nigeria, dalam acara amal yang diadakan oleh sebuah gereja, ungkap juru bicara kepolisian setempat, Tochukwu Ikenga.
Polisi telah memulai penyelidikan atas kedua insiden tersebut, yang menyusul peristiwa serupa beberapa hari sebelumnya, di mana beberapa anak juga kehilangan nyawa.
Peningkatan Tren Acara Amal Menjelang Natal
Di Nigeria, negara dengan populasi terbesar di Afrika, semakin banyak individu, organisasi, dan gereja yang mengadakan acara amal menjelang Natal untuk membantu masyarakat yang terdampak krisis ekonomi.
Saksi mata dalam insiden di Abuja menyebutkan bahwa kerumunan massa mulai memadati salah satu gerbang gereja sejak pukul 4 pagi, beberapa jam sebelum pembagian bantuan dimulai.
Loveth Inyang, salah satu saksi, menceritakan bahwa banyak orang, termasuk lansia, telah menunggu sejak malam sebelumnya demi mendapatkan makanan. Bahkan, ia sempat menyelamatkan seorang bayi dari kerumunan yang mematikan itu.
Tragedi ini memicu desakan agar pihak berwenang meningkatkan langkah-langkah keamanan dalam acara serupa di masa mendatang. Kepolisian Nigeria kini mewajibkan penyelenggara acara untuk mendapatkan izin resmi sebelum mengadakan kegiatan amal, demi mencegah kejadian serupa terulang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 32 Orang Meninggal Saat Berebut Hadiah Natal
Pewarta | : VOA Indonesia |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |