TIMES JAKARTA, JAKARTA – The Academy mengambil langkah paling berani dalam sejarah 100 tahunnya. Keputusan ini dinilai tepat sesuai apa yang dibutuhkan dunia perfilman. Kemitraan revolusioner dengan YouTube, yang dimulai pada 2029 untuk Oscar ke-101, bukan sekadar kesepakatan distribusi. Ini dinilai sebuah pembebasan.
Selama puluhan tahun, siaran Oscar dianggap terbelenggu oleh "tirani" jendela tayang tiga jam di televisi tradisional. Kategori dipotong, pidato dikebut, dan sejumlah bidang kreatif diasingkan ke iklan.
Era itu kini berakhir. Dengan YouTube sebagai mitra eksklusif global hingga 2033, Oscar akan bebas diakses gratis oleh lebih dari 2 miliar penonton di seluruh dunia, tanpa batasan durasi siaran.
CEO Academy Bill Kramer dan Presiden Lynette Howell Taylor, Kamis (17/12/2025) waktu setempat dalam pernyataan resminya menyatakan dalam pengumuman kemitraan dengan Youtube, "Menginspirasi generasi pembuat film baru, serta memberikan akses terhadap sejarah film dalam skala global yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Pertanyaan utamanya bukan lagi "Bagaimana membuatnya lebih singkat?" tetapi "Bagaimana membuatnya lebih baik?". Kini, tanpa tekanan Academy akhirnya bisa:
-
Menghormati setiap kategori secara setara di siaran utama, termasuk Penyuntingan Film, Tata Rias, dan Film Pendek Animasi.
-
Memperlihatkan klip film yang layak, bukan sekadar cuplikan singkat.
-
Memberi pemenang waktu menyelesaikan pidato tanpa musik pengusir.
-
Memilih pembawa acara dengan kepribadian asli dan kebebasan kreatif, tanpa khawatir dengan standar siaran tradisional.
Kemitraan ini juga melampaui malam puncak. Saluran Oscar di YouTube akan menjadi rumah eksklusif bagi seluruh ekosistem acara Academy:
-
Governors Awards: Upacara penghargaan seumur hidup yang sebelumnya hanya untuk undangan, kini bisa disaksikan publik.
-
Scientific and Technical Awards: Panggung bagi para inovator di balik layar yang menciptakan teknologi film.
-
Student Academy Awards: Platform global bagi calon pembuat film muda.
-
Pengumuman Nominasi: Berpotensi diubah menjadi tayangan spesial prime time, bukan konferensi pers pagi buta.
-
Konten sepanjang tahun: Wawancara, program edukasi, podcast, hingga liputan red carpet dan Governors Ball.
Dengan jangkauan YouTube yang benar-benar global dan simultan, obrolan tentang sinema menjadi universal. Film dari seluruh dunia tidak hanya diakui Hollywood, tetapi dirayakan oleh penonton di seluruh penjuru dunia secara real-time.
Ini bukan tanda Oscar menjual diri. Ini adalah tanda Oscar akhirnya dibebaskan untuk menjadi perayaan sinema sejati yang selalu dimaksudkan, sebuah evolusi yang sudah lama ditunggu.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tamat Sudah Era Penyiaran Terbatas, Oscar Kini Bebas Menyiarkan di YouTube
| Pewarta | : Faizal R Arief |
| Editor | : Faizal R Arief |