https://jakarta.times.co.id/
Berita

Presiden AS Joe Biden Tak Setuju Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran

Kamis, 03 Oktober 2024 - 09:05
Presiden AS Joe Biden Tak Setuju Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran Anggota Komando Front Dalam Negeri Israel dan pasukan polisi sedang memeriksa kawah yang ditinggalkan rudal Iran di kota Gedera (FOTO: Arab News/AFP)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Presiden AS Joe Biden yang selalu mengungkapkan dukungannya terhadap Israel, kini menyatakan tidak setuju bila fasilitas nuklir Iran diserang.

Biden menegaskan tidak akan mendukung serangan terhadap situs nuklir Iran, setelah Israel mempertimbangkan respons itu menyusul serangan rudal Iran.

Joe Biden, seperti dilansir Arab News, tidak akan mendukung serangan terhadap situs nuklir Iran karena Israel mempertimbangkan respons terhadap serangan rudal Iran

"Jawabannya adalah tidak," kata Biden kepada wartawan ketika ditanya apakah ia akan mendukung pembalasan tersebut setelah Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel pada hari Selasa.

Amerika Serikat dan sekutunya mendesak Israel untuk menahan diri saat mempertimbangkan pembalasan serangan terhadap situs nuklir Iran itu.

Komentar Joe Biden itu muncul setelah ia dan sesama pemimpin Kelompok Tujuh dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris berbicara melalui telepon tentang koordinasi sanksi baru terhadap Iran.

AS yang selalu menggaungkan dukungannya terhadap Israel dan sekutunya berjuang keras untuk menjaga konflik Timur Tengah, yang dipicu oleh serangan militan Hamas, 7 Oktober 2023 lalu terhadap Israel, agar tidak menyebar lebih jauh.

Mereka juga mendesak Israel untuk menahan diri so pertimbangan pembalasan terhadap Iran setelah serangan hari Selasa.

Israel kini tengah melancarkan apa yang disebutnya sebagai operasi darat terbatas di perbatasan utara dengan selatan Lebanon untuk mengusir Hizbullah, kelompok lain yang didukung Iran.

Serangan darat ini dilakukan menyusul serangkaian serangan udara besar-besaran yang menewaskan pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah, dan menghancurkan kepemimpinannya.

Bulan lalu, ribuan bahan peledak yang disembunyikan di pager dan walkie-talkie yang digunakan Hizbullah meledak, menewaskan lebih dari 37 orang dan melukai ribuan orang, termasuk banyak warga sipil Lebanon.

Israel secara luas diyakini berada di balik serangan pager dan walkie-talkie itu. Namun Joe Biden menyatakan penentangannya terhadap rencana Israel yang akan menyerang fasilitas nuklir Iran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mempertimbangkan berbagai pilihan dalam menanggapi serangan hari Selasa. Itu adalah serangan kedua Iran terhadap Israel dalam waktu kurang dari enam bulan.

Pilihan Israel berkisar dari serangan yang sebagian besar bersifat simbolis, mirip dengan bagaimana Israel menanggapi setelah Iran meluncurkan rentetan rudal dan pesawat nirawak serang pada bulan April lalu, hingga menyerang fasilitas minyak dan infrastruktur lainnya.

Menargetkan program nuklir Iran yang kontroversial dipandang sebagai tindakan paling provokatif yang bisa diambil Israel.

Hal itu yang diyakini presiden Joe Biden justru akan semakin mengobarkan konflik Timur Tengah yang sudah dikhawatirkan sebelumnya akan berkembang menjadi konflik regional yang lebih luas.

Amerika Serikat juga mengajak para pemimpin G7 mengutuk serangan Iran terhadap Israel dan menegaskan kembali solidaritas dan dukungan penuh Amerika kepada Israel dan rakyatnya.

Biden juga mengajak negara-negara G7 menjatuhkan sanksi terhadap Iran, dan ia berjanji akan segera diumumkannya.

Biden menambahkan bahwa dia mendukung hak Israel untuk membela diri dan "ada hal-hal yang harus dilakukan" sebagai tanggapan atas rentetan serangan Iran.

"Kami akan berdiskusi dengan Israel apa yang akan mereka (anggota G7) lakukan," kata Biden kepada wartawan sebelum menuju ke Carolina untuk melihat kehancuran yang disebabkan oleh Badai Helene. 

"Ketujuh dari kami setuju bahwa mereka memiliki hak untuk menanggapi," ujar Kantor Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni dalam sebuah pernyataan.

Dalam penyataan itu juga disebut bahwa para pemimpin menyatakan 'keprihatinan yang kuat atas eskalasi jam-jam terakhir ini' dan menekankan bahwa 'konflik dalam skala regional tidak ada kepentingannya'. 

Italia memegang jabatan presiden bergilir kelompok G7 dari negara-negara demokrasi industri.

Joe Biden mengatakan, bahwa ia berencana untuk berbicara dengan Netanyahu sesegera mungkin.

Pemerintah Joe Biden telah mengisyaratkan bahwa mereka mendesak Israel untuk menahan diri untuk menanggapi serangan rudal Iran, yang menurut Biden 'tidak efektif dan gagal'.

Militer AS membantu Israel mempertahankan diri dari serangan yang dilakukan Iran sebagai balasan atas pembunuhan para pemimpin Hizbullah Lebanon yang didukung Teheran malam itu.

Wakil Menteri Luar Negeri, Kurt Campbell mengatakan 'harus ada pesan balasan' ke Iran. Ia mengatakan pejabat AS dan Israel terus membahas tanggapan mereka.

"Pada saat yang sama, saya pikir kita mengakui betapa pentingnya tanggapan semacam itu, ada pengakuan bahwa kawasan ini benar-benar berada di ujung tanduk," katanya di forum yang digelar Carnegie Endowment for International Peace, sebuah lembaga pemikir di Washington.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken berbicara pada hari Rabu dengan rekan-rekannya dari Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia untuk membahas situasi di Timur Tengah. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.