TIMES JAKARTA, JAKARTA – Gaza terus 'dianiaya' dengan kekejian tentara Israel, dalam 24 jam terakhir 48 warga sipil Palestina dibunuh sehingga total kini menjadi 44.330 orang mati syahid selama 13 bulan ini.
Israel yang mendapat dukungan Amerika Serikat terus meningkatkan serangannya, bahkan rumah-rumah yang digunakan untuk pengungsipun dihancurkan dengan rudal rudal pesawat tempur Israel.
Petugas medis seperti dilansir Arab News mengatakan, Kamis kemarin serangan militer Israel telah menyebabkan sedikitnya 17 warga Palestina meninggal dunia di Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada hari Kamis kemarin, bahwa sedikitnya 44.330 orang telah meninggal dunia selama lebih dari 13 bulan perang antara Israel dan Hamas.
Jumlah korban tersebut sudah termasuk 48 kematian dalam 24 jam terakhir.
Kementerian Kesehatan juga menyebutkan, 104.933 warga sipil Palestina terluka di Jalur Gaza sejak perang dimulai setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Petugas medis menambahkan, serangan militer Israel juga menyebabkan sedikitnya 17 warga Palestina di seluruh Jalur Gaza meninggal dunia pada hari Kamis ketika pasukan Israel meningkatkan pemboman di daerah pusat dan mengerahkan tank-tanknya lebih dalam di utara dan selatan daerah kantong itu.
Enam orang meninggal dunia dalam dua serangan udara terpisah di sebuah rumah dan di dekat rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara.
Sementara empat lainnya meninggal dunia ketika serangan Israel mengenai sebuah sepeda motor di Khan Younis selatan.
Di Nuseirat, salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza, juga diserang habis-habisan melalui udara oleh pesawat Israel, dan akibatnya gedung bertingkat hancur serta menghantam jalan di luar masjid.
"Setidaknya tujuh orang meninggal dunia dalam beberapa kali serangan itu," kata pejabat kesehatan.
Petugas medis menambahkan, setidaknya dua orang, seorang wanita dan seorang anak juga meninggal dunia karena ditembak dengan moncong tank Israel di wilayah barat Nuseirat.
Sementara serangan udara juga menyebabkan lima orang lainnya meninggal dunia di sebuah rumah di dekatnya.
"Di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, tank-tank Israel bergerak lebih dalam ke wilayah utara-barat kota," kata penduduk.
Upaya selama berbulan-bulan untuk menegosiasikan gencatan senjata hanya menghasilkan sedikit kemajuan, dan negosiasi sekarang ditunda.
Hingga sekarang Israel terus "menganiaya" dengan keji penduduk Palestina dalam perang genosidanya di Gaza. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gaza Terus 'Dianiaya', 24 Jam Terakhir 48 Orang Dibunuh Israel
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |