https://jakarta.times.co.id/
Berita

Global Media Trust, Perlawanan Media Independen terhadap Dominasi AI

Rabu, 12 Februari 2025 - 21:06
Global Media Trust, Perlawanan Media Independen terhadap Dominasi AI Global Media Trust yang digelar IFPIM. (Foto: IFPIM)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ketika perusahaan teknologi raksasa seperti OpenAI dan Meta terus memperluas pengaruhnya dalam dunia kecerdasan buatan (AI), media independen di berbagai belahan dunia justru menghadapi tantangan besar yakni konten mereka digunakan untuk melatih AI tanpa kompensasi yang adil.

Menjawab tantangan ini, International Fund for Public Interest Media (IFPIM) meluncurkan Global Media Trust, sebuah platform yang bertujuan untuk memastikan pembuat berita—terutama di negara-negara berkembang—mendapatkan haknya atas penggunaan konten mereka dalam pengembangan Large Language Models (LLMs).

Pengumuman ini disampaikan di Artificial Intelligence (AI) Action Summit di Paris pada Senin (10/2/2025), sebuah forum yang mempertemukan pemimpin dunia, ilmuwan, dan pelaku industri AI untuk membahas pengembangan teknologi yang lebih etis dan inklusif.

Mencegah AI Jadi “Pencuri” Konten Media

Selama ini, perusahaan AI seperti OpenAI, Meta, dan Google telah menandatangani sejumlah kesepakatan dengan media besar, tetapi hampir semuanya berfokus pada konten berbahasa Inggris.

Seperti di antaranya, OpenAI & Associated Press, yang hanya untuk konten Inggris. Meta & Reuters hanya fokus pada berita global berbahasa Inggris.

Axel Springer hanya mengakomodasi bahasa Inggris dan Jerman, dan OpenAI & Le Monde yang salah satu dari sedikit yang mencakup bahasa non-Inggris.

Hal ini memicu kesenjangan besar dalam akses informasi, di mana lebih dari 7.000 bahasa di dunia tidak diakomodasi oleh AI secara optimal.

Akibatnya, AI menjadi bias terhadap bahasa tertentu, meningkatkan risiko misinformasi, dan mengabaikan suara komunitas lokal.

CEO International Fund, Nishant Lalwani, menekankan bahwa Global Media Trust hadir untuk mengembalikan keseimbangan dalam ekosistem digital.

"Inisiatif ini bukan hanya soal kompensasi, tetapi juga tentang keadilan informasi. Setiap orang, terlepas dari bahasanya, berhak mendapatkan akses ke informasi yang akurat, terverifikasi, dan tidak bias," katanya.

Media Lokal Bisa Melawan? Ini Caranya

Global Media Trust tidak hanya memperjuangkan hak media untuk mendapatkan kompensasi yang layak, tetapi juga membuka peluang baru bagi media lokal dan independen.

Pertama, mekanisme lisensi kolektif & individual. Caranya, media dapat menjual hak lisensi kontennya kepada perusahaan AI.

Kedua, dukungan terhadap LLMs berbasis open-source & lokal. Teknologi AI generatif yang lebih murah dan dioptimalkan untuk komunitas yang terpinggirkan dari ekosistem digital global.

Ketiga, sinergi dengan Current AI. Dana investasi yang bertujuan membangun AI yang inklusif dan berorientasi pada kepentingan publik.

Melalui inisiatif ini, media dari negara-negara Global South memiliki peluang lebih besar untuk terlibat dalam pengembangan AI, bukan hanya menjadi objek eksploitasi perusahaan teknologi besar.

AI Harus Adil untuk Semua, Bukan Hanya Berbahasa Inggris

Dengan teknologi AI yang semakin berkembang, pertanyaannya kini bukan lagi apakah AI akan mengubah dunia, tetapi siapa yang akan mengendalikan perubahan itu.

Global Media Trust berupaya memastikan bahwa AI tidak hanya menguntungkan segelintir perusahaan besar, tetapi juga membantu membangun ekosistem informasi yang adil, transparan, dan dapat dipercaya di seluruh dunia.(*)

Pewarta : Imadudin Muhammad
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.