TIMES JAKARTA, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan percepatan pembangunan hunian bagi korban bencana dengan memanfaatkan lahan milik negara agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat berjalan cepat dan efektif.

Arahan tersebut disampaikan Presiden saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin. Prabowo menegaskan pembangunan hunian sementara dan hunian tetap harus segera dimulai tanpa terhambat persoalan lahan.

“Segera kita akan bangun hunian-hunian sementara dan hunian-hunian tetap. Bahkan mungkin saya dapat laporan dari Menteri Perumahan, mulai hari Minggu ini kita sudah mulai membangun 2.000 rumah. Kemungkinan rumah ini bisa langsung jadi rumah tetap,” kata Prabowo.

Presiden meminta seluruh unsur pemerintah bekerja sama dan tidak menjadikan keterbatasan lahan sebagai alasan keterlambatan. Ia menginstruksikan agar lahan milik negara digunakan secara optimal untuk kepentingan korban bencana.

“Jangan ada alasan cari lahan dan sebagainya. Pakai lahan milik negara yang ada. Kalau perlu PTPN, kalau perlu konsesi-konsesi hutan itu kita pakai semua,” ujarnya.

Selain itu, Presiden mengungkapkan pemerintah telah merencanakan pembentukan badan atau satuan tugas khusus yang menangani rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak bencana. Melalui mekanisme tersebut, pembangunan hunian sementara dan hunian tetap diharapkan dapat dipercepat.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menegaskan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi telah disiapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ketersediaan anggaran tersebut, menurut Presiden, didukung oleh kebijakan efisiensi yang dijalankan pemerintah sejak awal masa pemerintahan.

“Anggaran APBN sudah kita siapkan dan uangnya ada. Uangnya ada karena pemerintah yang saya pimpin sejak awal melakukan penghematan ratusan triliun,” kata Prabowo.

Presiden menilai penerapan prinsip efisiensi berkeadilan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945 membuat pemerintah memiliki ruang fiskal yang cukup untuk menangani kebutuhan mendesak, termasuk penanganan dampak bencana.

“Dengan efisiensi kita punya kemampuan dan kekuatan sekarang. Kita sudah siap,” pungkas Prabowo.(*)