TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso bersama Wakil Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Kompetisi Republik Afrika Selatan, Zuko Godlimpi, membahas langkah konkret memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pertemuan bilateral itu berlangsung di Gqeberha, Afrika Selatan, pada Jumat (10/10/2025), dan menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperdalam hubungan ekonomi dalam kerangka kemitraan strategis Selatan-Selatan.
“Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara. Kami sepakat menindaklanjuti pembahasan kerja sama baru di bidang perdagangan dan pengembangan UMKM,” ujar Budi dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (11/10/2025), melansir Antara.
Afrika Selatan Mitra Strategis di Benua Afrika
Budi menegaskan bahwa Afrika Selatan merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia di kawasan Afrika. Ia berharap sinergi yang semakin erat ini mampu memperluas akses pasar produk Indonesia, termasuk minyak kelapa sawit, karet, kendaraan bermotor, serta produk industri lainnya.
“Kami menyambut baik komitmen Afrika Selatan untuk memperdalam hubungan ekonomi dengan Indonesia. Sinergi ini akan membuka peluang besar bagi pelaku usaha kedua negara,” ucapnya.
Dorongan Revitalisasi Forum JTC Indonesia-Afrika Selatan
Selain membahas perdagangan, Mendag Budi juga menyoroti pentingnya revitalisasi Joint Trade Committee (JTC) yang telah menjadi forum pertukaran informasi dan peluang kerja sama sejak dibentuk pada 2005.
Pertemuan terakhir JTC ke-3 diselenggarakan di Pretoria pada 2017. Dalam pertemuan kali ini, Indonesia mengusulkan agar JTC ke-4 segera dijadwalkan di Indonesia, guna membahas strategi baru memperkuat kerja sama perdagangan, investasi, dan industri.
“Forum JTC merupakan wadah penting untuk membahas peluang dan tantangan perdagangan bilateral. Kami berharap JTC ke-4 dapat segera digelar agar kerja sama ekonomi Indonesia-Afrika Selatan semakin konkret,” kata Budi.
Indonesia juga mengusulkan agar kedua negara mulai menjajaki perundingan perjanjian perdagangan bertahap, sementara pihak Afrika Selatan mengharapkan Indonesia segera mengirimkan proposal kerangka kerja sama dalam waktu dekat.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat struktur kerja sama ekonomi jangka panjang antara kedua negara, serta meningkatkan daya saing pelaku UMKM di pasar internasional.
Kinerja Perdagangan Terus Meningkat
Data Kementerian Perdagangan menunjukkan, sepanjang Januari–Agustus 2025, total perdagangan Indonesia dan Afrika Selatan mencapai 1,42 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor Indonesia sebesar 690,60 juta dolar AS dan impor 732,10 juta dolar AS.
Pada 2024, total perdagangan kedua negara tercatat 2,41 miliar dolar AS, meningkat 7,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produk ekspor utama Indonesia meliputi minyak kelapa sawit dan turunannya, buldoser, mobil penumpang, kopra, serta karet alam.
Sementara impor dari Afrika Selatan didominasi paduan aloi, bijih kromium, bijih mangan, aluminium mentah, serta gula tebu atau sukrosa murni. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |