TIMES JAKARTA, JAKARTA – Dalam dunia bisnis global yang kompetitif, hanya sedikit nama dari Asia Tenggara yang menembus daftar pemimpin paling berpengaruh versi The Enterprise World Magazine (AS). Tahun 2025 ini, satu di antaranya datang dari Indonesia: Assoc. Prof. (Hon.) Dr. R. Beniadi Setiawan, pendiri dan CEO Optimasi Rantai Suplai Indonesia (ORSI), sekaligus Ketua Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI).
Beniadi dianugerahi penghargaan The Most Influential Supply Chain Leader 2025 dan Driving Global Operational Excellence Award atas kontribusinya dalam membangun sistem manajemen rantai pasok yang efisien, berkelanjutan, dan berstandar internasional. Penghargaan tersebut diberikan di Las Vegas, Amerika Serikat, dan menempatkan namanya sejajar dengan tokoh-tokoh global yang berpengaruh dalam transformasi industri logistik dan manajemen operasi dunia.
“Ini bukan hanya pencapaian pribadi. Ini bukti bahwa Indonesia mampu bersaing dalam disiplin yang dulu dikuasai oleh negara-negara maju,” katanya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (11/10/2025).
Perjalanan dari Ruang Kuliah ke Global Boardroom
Perjalanan Beniadi tidak dimulai dari ruang rapat korporasi besar, melainkan dari kelas kecil di Universitas Trisakti, tempat ia menempuh studi Teknik Industri. Sejak muda, ia dikenal gigih, suka menganalisis sistem, dan percaya bahwa efisiensi adalah bentuk kejujuran profesional.
Setelah menamatkan studi dan meraih Magister Manajemen (2011) serta Ph.D. di bidang Supply Chain Management (2024), Beniadi menapaki karier di berbagai perusahaan besar seperti Schneider Electric, BP, Pertamina Hulu Energi, Santos Ltd., hingga Ophir Energy.
Ia menyerap langsung dinamika rantai suplai global, dari sektor energi hingga manufaktur, dan memahami betul bagaimana setiap keputusan kecil bisa berdampak besar pada ekonomi sebuah negara.
“Supply chain adalah nadi ekonomi. Ia bukan hanya soal barang berpindah tangan, tapi tentang bagaimana keputusan di satu titik bisa menggerakkan seluruh ekosistem.”
Membentuk Generasi Baru Profesional Supply Chain
Tahun 2018 menjadi momentum penting ketika ia mendirikan Optimasi Rantai Suplai Indonesia (ORSI) — lembaga pelatihan, konsultasi, dan sertifikasi internasional yang kini diakui sebagai ASEAN Elite Partner PASAS Institute, Singapore.
Melalui ORSI, Beniadi memperkenalkan metode pelatihan yang membumi dan berbasis realitas industri. Program yang ia kembangkan telah digunakan oleh perusahaan besar seperti BMW, Nestlé, Chevron, PetroChina, Lazada, dan PLN. Ia juga dikenal sebagai Approved Trainer pertama di Indonesia dari PASAS Institute untuk sertifikasi global di bidang supply chain.
“Kami tidak hanya melatih profesional, tapi membentuk cara berpikir baru—bahwa efisiensi dan etika bisa berjalan beriringan,” ujarnya.
Salah satu proyeknya berhasil mencatat penghematan lebih dari USD 1 juta dalam efisiensi rantai suplai di sektor energi — contoh konkret dari filosofi manajemennya yang berbasis kolaborasi dan analisis sistemik.
Dari Nasional ke Internasional: Saat Indonesia Diakui Dunia
Penghargaan dari The Enterprise World (US) menjadi simbol pengakuan global atas kontribusi Beniadi dalam memajukan sistem rantai pasok di negara berkembang.
Majalah bisnis asal Amerika itu menilai, kiprah Beniadi bukan hanya soal inovasi manajemen, tetapi tentang kemampuannya membangun model kolaborasi yang menghubungkan akademisi, industri, dan pemerintah.
Selain penghargaan di AS, Beniadi sebelumnya juga menerima yakni Outstanding Leader Award (Dubai, 2024) – Education 2.0 Conference, Best Choice in Higher Education Award (2024) – National Award Foundation, Indonesia, dan Honorary Associate Professor (2022) – PASAS Institute, Singapore.
The Enterprise World menyoroti peran Beniadi dalam memperkuat standardisasi profesi supply chain di Indonesia melalui IARSI, organisasi yang kini diakui secara resmi oleh sejumlah kementerian dan lembaga nasional.
IARSI aktif menyusun pedoman profesi, riset, dan sertifikasi yang berperan langsung dalam peningkatan daya saing industri Indonesia.
“Dr. Beniadi has redefined leadership in emerging markets,” tulis majalah tersebut. “He represents the new wave of operational excellence—where innovation meets integrity.”
Integritas Sebagai Mata Rantai Utama
Dalam setiap diskusi, Beniadi selalu kembali pada hal yang paling mendasar: integritas.
Baginya, keberhasilan rantai suplai tidak hanya diukur dari kecepatan dan efisiensi, tapi juga dari kejujuran di setiap mata rantai proses.
“Kalau data bisa dimanipulasi dan laporan bisa direkayasa, maka efisiensi hanyalah ilusi,” ujarnya tegas.
Nilai ini pula yang ia tanamkan kepada generasi muda dan peserta pelatihannya. Ia percaya, profesional yang berintegritas akan menciptakan rantai pasok yang kuat dan berkelanjutan. Karena itu, ORSI tidak hanya mengajarkan tools atau sistem, tapi juga membangun karakter: disiplin, tangguh, dan jujur.
Driving Global Operational Excellence
Penghargaan Driving Global Operational Excellence 2025 yang diterimanya di Amerika menjadi pengakuan atas upayanya memadukan efisiensi operasional dan prinsip keberlanjutan (sustainability).
Melalui riset dan program sertifikasi, Beniadi mendorong transformasi rantai pasok Indonesia agar berorientasi pada green logistics dan circular supply chain — sistem yang tidak hanya efisien secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan sosial.
“Setiap keputusan logistik harus memperhitungkan dampak jangka panjang terhadap manusia dan lingkungan,” katanya.
Konsep itu kini mulai diadopsi oleh beberapa korporasi besar yang beroperasi di Indonesia.
Mentor bagi Generasi Penerus
Meski kini dikenal di tingkat global, Beniadi tetap aktif menjadi mentor dan pengajar. Ia ingin memastikan ilmu yang ia bangun tidak berhenti di dirinya.
Ia menulis sejumlah buku, seperti Pedoman Profesi Logistik, Pedoman Manajemen Rantai Suplai, dan Sustainable SCM Handbook (2025)—karya yang kini menjadi referensi di berbagai universitas dan lembaga pelatihan profesional.
Melalui program ORSI Future Leaders, ia membuka peluang bagi mahasiswa dan profesional muda untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam mengelola proyek rantai suplai.
“Saya ingin mereka melihat supply chain bukan hanya sebagai karier, tapi sebagai kontribusi nyata untuk negeri.”
Dari Indonesia untuk Dunia
Bagi Beniadi, penghargaan internasional yang ia terima bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab baru: membuktikan bahwa profesional Indonesia bisa menjadi trend-setter di level global.
“Dulu kita belajar dari luar negeri. Sekarang saatnya dunia belajar dari bagaimana Indonesia memecahkan masalah rantai suplai dengan kearifan lokal,” ujarnya.
Ia percaya, masa depan supply chain bukan hanya tentang teknologi dan otomatisasi, melainkan tentang kecerdasan sosial dan integritas manusia yang menggerakkannya.
Di penghujung wawancara, Beniadi menatap jauh ke luar jendela, melihat lalu lintas Bandung yang padat — seolah melihat representasi dari sistem yang ia pahami seumur hidupnya.
“Setiap kendaraan itu bagian dari rantai,” katanya pelan. “Kalau satu berhenti, yang lain akan ikut macet. Begitulah kehidupan — saling bergantung, saling menggerakkan.”
Pengaruh sejati, baginya, bukan datang dari posisi atau gelar. Tapi dari kemampuan menghubungkan orang, sistem, dan nilai menjadi satu kesatuan yang berjalan harmonis.
Dan dari Indonesia, kini dunia tahu: rantai itu bernama R. Beniadi Setiawan. (*)
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |