https://jakarta.times.co.id/
Ekonomi

Kementerian ESDM Pastikan Impor Minyak dari AS Tetap Berlanjut

Jumat, 12 Desember 2025 - 16:09
Kementerian ESDM Pastikan Impor Minyak dari AS Tetap Berlanjut Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung memberi keterangan ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/12/2025). (FOTO: ANTARA/Putu Indah Savitri)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa Indonesia tetap berkomitmen mengimpor minyak mentah (crude) dan bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat (AS). Kepastian itu disampaikan di tengah mencuatnya isu bahwa perundingan tarif dagang antara Indonesia dan AS terancam batal.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyebut komitmen impor energi tersebut tidak berubah dan tetap sesuai kesepakatan awal kedua negara.

“Kami dari ESDM itu tetap. Apa yang sudah dikomitmenkan untuk kami impor dari AS,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Yuliot menegaskan bahwa proses negosiasi tarif antara Indonesia dan AS terus berjalan. Koordinasi lintas kementerian sedang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk menyusun langkah bersama.

“Kemenko Perekonomian akan mengajak seluruh kementerian dan lembaga duduk bersama, termasuk ESDM,” tambah Yuliot.

Pemerintah juga membantah kabar yang menyebut perundingan tarif dagang kedua negara terhenti. Kemenko Perekonomian memastikan bahwa negosiasi masih berlangsung dan tidak ada pembatalan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dirinya telah bertemu Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, Kamis (11/12/2025) malam untuk membahas tarif resiprokal dan perkembangan negosiasi.

Hasil pertemuan tersebut sudah dilaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto pada Jumat pagi.

Airlangga menyampaikan bahwa Presiden meminta agar negosiasi tarif RI-AS dapat diselesaikan pada akhir 2025, dengan tetap memperhatikan kepentingan strategis kedua negara.

Sebagai bagian dari negosiasi, sejumlah komoditas Indonesia berpotensi mendapatkan tarif 0 persen di pasar AS karena tidak diproduksi secara domestik di negeri tersebut. Komoditas tersebut mencakup minyak sawit mentah (CPO), karet, teh, kopi, serta produk karet lainnya. Sementara, tarif untuk tekstil dan alas kaki masih dalam tahap pembahasan.

Dalam paket negosiasi, Indonesia menyampaikan komitmen tambahan impor dari AS untuk menyeimbangkan neraca dagang kedua negara. komitmen tersebut meliputi: impor energi hingga 15 miliar dolar AS, dan impor produk pertanian AS sebesar 4,5 miliar dolar AS

Di sektor investasi, kedua negara juga menyepakati pembangunan fasilitas blue ammonia senilai 10 miliar dolar AS di AS, serta sejumlah investasi terkait proyek strategis di Indonesia.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah menurunkan tarif terhadap sejumlah produk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen, sebagai bagian dari proses negosiasi tarif resiprokal yang terus berkembang.(*)

Pewarta : Antara
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.