TIMES JAKARTA, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita uang tunai dan logam mulia dari operasi tangkap tangan (OTT) yang berlangsung pada 10 Desember 2025. Dalam operasi itu, lima orang diamankan, termasuk Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan barang bukti berupa rupiah dan emas turut diamankan dari para terperiksa. “Tim KPK mengamankan uang dalam pecahan rupiah serta logam mulia berbentuk emas. Detailnya akan dipaparkan dalam konferensi pers sore ini,” ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Menurut Budi, penyidik telah melakukan gelar perkara dan menetapkan pihak-pihak yang terlibat sebagai tersangka. Penetapan ini, kata dia, menjadi bagian dari kewajiban penyidik sebagaimana diatur dalam KUHAP untuk menentukan status hukum mereka yang ditangkap.

OTT tersebut diduga terkait praktik korupsi dalam proyek pengadaan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah. 

Daftar OTT 2025

Kasus ini menambah daftar OTT yang dilakukan KPK sepanjang 2025. Penindakan pertama tahun ini dilakukan pada Maret 2025 di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, menyasar anggota DPRD serta pejabat Dinas PUPR. KPK kemudian melanjutkan operasi pada Juni terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di Sumatra Utara.

Berikutnya, pada 7–8 Agustus, tim KPK menggelar OTT di Jakarta, Kendari, dan Makassar dalam perkara dugaan korupsi proyek RSUD Kolaka Timur. Disusul OTT pada 13 Agustus terkait dugaan suap pengelolaan kawasan hutan, dan pada 20 Agustus dalam kasus dugaan pemerasan sertifikasi K3 di Kementerian Ketenagakerjaan.

Operasi juga dilakukan pada 3 November terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid terkait dugaan pemerasan di Pemprov Riau. Terakhir, pada 7 November, KPK menangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam kasus suap pengurusan jabatan dan proyek RSUD dr. Harjono.

OTT yang menjerat Ardito menjadi OTT kedelapan KPK sepanjang 2025, dengan penyitaan uang tunai dan emas sebagai salah satu temuan utama lembaga antirasuah tersebut. (*)